Senin, 30 September 2013

MENGINSTAL WINDOWS

LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS


  1. Muncul sebuah tampilan diantaranya : Languange, Time and currency format, Keyboard.

  2. Setelah muncul tampilan instal now. Langsung di klik.

  3. Pilih Operating System type X 86, kemudian klik next.

  4. Akan muncul lisense terms, kemudian muncul pula tampilan upgarade dan custom.Setelah itu pilih custom.

  5. Masukan master windows

  6. Kemudian muncul opsi Where do you want to instal windows.Klik next.

  7. Pilih menu drive option,Klik new untuk pembaharan data dengan format window yang kita inginkan.

  8. Klik next,proses instalasi di jalankan.  

     

     MENGENAL MICROSOFT WINDOWS

     

    Perbedaan dari Windows7 x86 (32bit) dengan windows7 x64 (64 bit) ?Ada banyak perbedaan dari keduanya, diantaranya :

    • Windows7 x64 (64 bit) memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menjalankan aplikasi berat dibandingkan x86(32 bit) cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan RAM yang besar seperti Desain Grafis, atau untuk para Gamer.

    • Windows 7 x64 (64 bit) akan memberikan performa yang lebih baik dan maksimal dibandingkan windows 7 x86(32 bit). windows 7 x64 (64 bit) mendukung upgrade memory sampai 193 GB, sedangkan windows 7 32-bit hanya sampai 3GB. 

    • Kelebihan windows 7 x64 dibandingkan dengan x86 , windows 7 x64 bisa dipasang aplikasi atau software dengan System type untuk x86. 

      Partisi hardisk adalah sistem tata ruang untuk sebuah harddisk. Sedangkan untuk jenis-jenis partisi hardisk tersebut ada 3 macam yakni :

      • Primary : Untuk partisi dengan jenis Primary Partisi ini direkomendasikan untuk menyimpan sistem operasi biasanya partisi primary berada pada drive C.

      • Logical : Yakni sebuah partisi yang dikhususkan sebagai tempat penyimpanan data. Biasanya berada pada Drive D

      • Extended : Adalah partisi yang membatasi antara partisi primary dan partisi logical. Extended ini tidak terletak pada drive manapun dia hanya sebagai pembatas saja antara Partisi Primary dan Partisi Logical.

       

Dody Zakaria


 

Jumat, 27 September 2013

TUGAS INDIVIDU TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN PENDAPAT PARA AHLI

 TUGAS INDIVIDU


 A. 5 PENGERTIAN TENTANG KOMPUTER :
  • Hamacher, berpendapat bahwa komputer adalah mesin hitung elektronik yang cepat dengan menerima informasi input digital dan menghasilkan output berupa informasi.

  • Fouri,berpendapat bahwa komputer adalah suatu alat pemroses data yang mampu melakukan perhitungan dengan jumlah besar dengan cepat,termasuk operasi logika dan aritmatika,tanpa manusia ikut campur.

  •  Donald H.Sanders, berpendapat bahwa Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori. 

  • Jhon J. Longkutoy, berpendapat bahwa komputer adalah pemecah persoalan atau pengolah data yang dapat menghasilkan informasi yang diperlukan.

  •   William M.Fouri, bependapat bahwa Komputer adalah suatu pemroses data (data processor) yang dapat melakukan perhitungan besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia mengoperasikan selama pemrosesan.

     

    B. 5 PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI :

     Haag dan Keen

    Pada 1996 Haag dan Keen mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

    Dalam hal ini, TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat ini adalah komputer beserta software-software pendukungnya.


    Martin

    Pada 1999 Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

    Dia melihat IT tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan untuk pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang digunakan untuk melakukan pengiriman informasi.


    Mc Keown

    Pada 2001 Mc Keown mendefinisikan Teknologi Informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan untuk menggunakan informasi tersebut dalam segala bentuknya.

    Cukup jelas di sini bahwa Teknologi Informasi mencakup keseluruhan bentuk teknologi yang digunakan untuk memproses informasi. Bentuknya bisa bermacam-macam layaknya komputer sebagai alat yang multimedia. Didukung oleh perangkat lunak yang sesuai dengan pengolahan informasi tersebut.


    Willams dan Sawyer

    Pada 2003 Williams dan Sawyer mendefinisikan Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.

    William dan Sawyer memberikan pengertian IT ini merupakan gabungan komputer yang dikaitkan dengan saluran komunikasi dengan kecepatan yang tinggi untuk pengiriman data, baik berupa text, audio maupun video. data dalam bentuk multimedia yang diakomodir oleh penggunaan komputer.

    Pada 2005 Williams dan Sawyer lebih lengkap lagi memberikan definisi Teknologi Informasi sebagaui sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.


    Kenneth C.Loudon

    Pada 2004 Kenneth C.Loudon mendefinisikan Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Dalam hal ini perubahan yang dimaksud adalah perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan sebelumnya di dalam komputer.

     Daftar pustaka : 

    http://30211259.blogspot.com/2011/09/pengertian-teknologi-informasi-menurut.html

     http://iqbalinformatikaumi.blogspot.com/2012/12/pengertian-komputer-menurut-para-ahli_12.html

     

Selasa, 24 September 2013

TUTORIAL BLOG

Bacalah judulnya baik baik, Cara menjadi seorang Blogger Profesional. Mungkin saya tidak pantas untuk menulis sebuah postingan yang seperti ini. Karena saya sendiri hanyalah seorang Blogger amatiran. Yah..... tapi setidaknya saya akan menulis ini untuk diri saya sendiri juga agar nanti saya juga bisa menjadi seorang Blogger Profesional.

Seorang Blogger Profesional itu yang bagaimana sih? Kalau menurut saya sih, yaitu seorang blogger yang mampu mendapatkan traffic/pengunjung yang banyak setiap harinya. Sehingga nantinya mereka (blogger profesional) dilirik untuk memasangkan iklan diblog mereka, yang tentunya akan memberikan keuntungan kepada mereka.
Nah, pendapat apa itu blogger profesional setiap orang mungkin berbeda. Dan itulah pendapat saya. Lalu bagaimana cara menjadi blogger profesional? Dan apa saja syarat menjadi blogger profesional? Dibawah ini adalah opini saya sendiri.

1. Memiliki waktu luang. Bagaimana bisa menjadi seorang Blogger Profesional kalau tidak punya waktu luang? Karena akan dibutuhkan waktu untuk mengatur blog kita sendiri.
2. Rajin posting. Berhubungan dengan nomor satu tadi, dengan waktu luang tersebut kita dianjurkan memposting postingan sebanyak yang kita bisa. Blogger bukanlah untuk orang yang malas!
3. Kualitas postingan. Masih berhubungan dengan nomor 2, buatlah sebanyak mungkin postingan yang berkualitas. Kenapa? Apa kalian pernah mendengar ada pengunjung mencari postingan tidak berkualitas? TIDAK ADA
4. Kemampuan menulis. Masih berhubungan dengan nomor 3. Kalian harus memiliki kemampuan menulis untuk membuat postingan yang berkualitas. Berusahalah agar pengunjung tertarik untuk membaca postingan diblog kalian, cobalah untuk membuat postingan yang unik. Dan cobalah membuat judul yang menarik.
5. Tema. Kalian harus menentukan tema seperti apa blog kalian itu. Jika kalian seorang pecinta Komputer, maka tulislah postingan berkualitas yang berhubungan dengan komputer diblog kalian. Namun bagi yang memiliki blog tanpa tema alias campuran, maka tidak ada salahnya memberi label pada setiap postingan agar pengunjung bisa memfilter postingan diblog kalian. Tapi yang satu ini tidak wajib.
6. Mengetahui apa itu blogger. Percuma saja kan jika memiliki 5 hal diatas tapi tidak tau apa itu Blogger. Blogger adalah tempat kita menulis apa yang ingin kita tulis. Blogger adalah dunia kita, jadi buatlah dunia kita semenarik mungkin.
7. Sosialisasi dengan blogger lainnya. Saya rasa akan hampa jika kita sukses tapi hanya kita saja yang merasa senang. Cobalah untuk berkenalan dengan blogger lainnya, dengan cara memberi komentar diblog blogger lain dan saling tukar link. Ini juga dapat memberikan traffic pada blog kita.
8. Tidak cepat putus asa. Jika kalian telah begitu lama ngeblog dan begitu rajin promo blog tapi traffic masih sedikit, jangan langsung putus asa. Justru disinilah menurut saya bagian yang paling menarik dari ngeblog. Teruslah berusaha sampai traffic blog kita naik.
9. Ungkapkan siapa anda! Janganlah menjadi seorang yang anonim didunia Blogger. Ungkapkan kalian itu siapa. Tuliskan apa yang ingin kalian tulis, apa minat kalian, dan sebagainya. Tidak perlu mengungkapkan privasi kalian sendiri. Tapi cukup pembaca tau siapa itu kalian. Tidak perlu menutup diri! Dengan begitu mungkin orang orang akan menganggap kalian adalah seorang yang profesional.
10. Tidak cepat puas. Jika kita sudah mendapatkan traffic yang banyak, bukan berarti kita bisa bersantai-santai. Justru disinilah bagian tersulitnya, yaitu mempertahankan traffic yang ada, kalau perlu tingkatkan lagi dengan tetap melakukan 9 cara diatas.

Ya..... hanya itu saja yang saya bisa tulis. Saya sendiri sedang bingung mau menulis apa. Tapi semoga dengan saya atau kita membaca tulisan diatas dapat termotivasi untuk menjadi blogger yang profesional.

( kontenfile.blogspot.com)

Senin, 23 September 2013

FILSAFAT FARMASI

SEJARAH DAN FILSAFAT FARMASI

Berbagai konsep dasar dan teori dalam ilmu fisiologi, patologi, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, kimia analisis, kimia sintesis, kimia medisinal, farmasetika/formulasi obat dapat ditemukan pada tiap jaman dalam sejarah perkembangan kefarmasian. Mitologi, konsep dan praktek pengobatan, praktisi/profesi pengobatan, bentuk sediaan obat serta bahan obat di berbagai jaman atau di suatu kebudayaan tertentu ternyata tidak hanya mendasari dan mempengaruhi perkembangan ilmu kefarmasian dan ilmu kedokteran saat ini; namun juga mendasari dan mempengaruhi perkembangan ilmu pengobatan tradisional di suatu suku bangsa tertentu, bahkan beberapa konsep dasar masih dipakai dalam sistem pengobatan tersebut.
Pada pokok bahasan kali ini akan dijelaskan berbagai pemikiran filosofis, berbagai aspek dan perkembangan ilmu kefarmasian berdasarkan urutan sejarah yang dimulai dari jaman pra sejarah, jaman Babylonia-Assyria, jaman Mesir kuno, jaman Yunani kuno dan jaman abad pertengahan.
Falsafah Obat dan Pengobatan

Semenjak dunia terkembang dan dihuni oleh manusia serta makhluk hidup lainnya mungkin sudah ada penyakit dan usaha untuk mengobatinya. Keadaan “sehat” dan “sakit” adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan; ini berlaku bagi semua makhluk hidup : di dunia insani, dunia hewani maupun di dunia tumbuh-tumbuhan sekalipun1. Bagi makhluk hidup, mengobati suatu penyakit atau gangguan adakalanya merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan eksistensinya. Di dunia tumbuh-tumbuhan dikenal suatu produk metabolisme selain produk metabolisme utama yang disebut sebagai metabolit sekunder. Beberapa contoh metabolit sekunder misalnya : alkaloida, glikosida, terpenoid, flavonoid dan lain sebagainya merupakan racun bagi makhluk lainnya2. Seekor binatang yang sehat tidak akan memakan daun oleander yang mengandung glikosida yang berbahaya bagi jantung, juga tidak akan ada yang memakan daun kecubung yang mengandung alkaloida golongan tropan yang bekerja sebagai antikolinergik/parasimpatolitik yang sangat beracun. Umumnya tumbuhan yang mengandung zat beracun tersebut tidak akan mendapat gangguan dari binatang, karena secara naluriah akan dihindarinya.
Sekarang bagaimana dengan seekor binatang yang sakit? Secara naluriah seekor binatang yang sakit akan mencari sesuatu dari alam sekelilingnya demi untuk mempertahankan hidupnya. Cukup sering dilihat seekor anjing atau kucing mencari rerumputan atau daun-daunan tertentu; yang memiliki efek memabukkan/membunuh cacing dan sekaligus mengeluarkan/memuntahkannya dari saluran pencernaannya. Dengan demikian ia “mengobati dirinya sendiri” dengan mensuplai tubuhnya dengan bahan/zat/hara yang diperlukannya. Sebagai ilustrasi dari mempertahankan eksistensi atau keturunan ialah ayam petelur yang lepas (bukan ayam broiler) mematuk atau mencukil dinding tembok untuk mendapatkan zat kapur yang diperlukan untuk pembentukan kulit telur. Kekurangan akan zat kapur disuplainya secara naluriah.
Bagaimana keadaannya dengan manusia?Yang membedakan manusia dengan hewan adalah “akal”. Akan tetapi, manusia purba dan manusia yang masih hidup primitif (dimana akal masih kurang berkembang) eksistensinya hidupnya juga masih banyak dipengaruhi oleh nalurinya. Bagaimana keadaannya dengan manusia primitif yang sakit atau kekurangan akan suatu zat/hara dalam sistem faalnya? Contoh berikut dapat memberikan suatu gambaran : suatu suku bangsa primitif mempunyai kebiasaan memakan tanah. Mulanya hal ini mengherankan, tetapi setelah diadakan penelitian lebih mendalam ternyata ada dua hal yang berkaitan : pertama, tanah yang dimakan banyak mengandung zat besi (Fe); kedua, diit sehari-hari suku tersebut kurang akan zat besi. Secara naluriah suku itu mencari zat besi dari tanah, sehingga mereka tidak akan menderita penyakit anemia karena kekurangan zat besi .
Farmasi Jaman Pra Sejarah

Diantara beberapa karakteristik yang unik dari Homo sapiens adalah kemampuannya untuk mengatasi penyakit, baik fisik maupun mental dengan menggunakan obat-obatan. Dari bukti arkeologi didapatkan bahwa pencarian terhadap obat-obatan setua pencarian manusia terhadap peralatan lain. Seperti halnya bebatuan yang digunakan untuk pisau dan kapak, obat-obatan pun jarang sekali tersedia dalam bentuk siap pakai. Bahan-bahan obat tersebut harus dikumpulkan, diproses dan disiapkan; kemudian digabungkan menjadi satu untuk digunakan dalam pengobatan. Aktivitas ini, telah dilakukan jauh sebelum sejarah manusia dimulai dan sampai sekarang tetap menjadi fokus utama praktek kefarmasian.
Manusia purba belajar dari insting atau naluri, dengan melakukan pengamatan terhadap hewan. Pertama kali mereka menggunakan air dingin, sehelai daun, debu, bahkan lumpur untuk pengobatan4. Naluri untuk menghilangkan rasa sakit pada luka dengan merendamnya dalam air dingin atau menempelkan daun segar pada luka tersebut atau menutupinya dengan lumpur, hanya berdasarkan kepercayaan. Manusia purba belajar dari pengalaman dan mendapatkan cara pengobatan yang satu lebih efektif dari yang lain. Dari sinilah permulaan terapi dengan obat dimulai. Mereka menularkan pengetahuan ini kepada sesamanya. Walupun metode yang mereka gunakan masih kasar, akan tetapi banyak sekali obat-obatan yang ada saat ini diperoleh dari sumbernya dengan metode sederhana dan mendasar seperti yang telah mereka lakukan.
Farmasi Jaman Babylonia-Assyria

Pada daerah selatan kerajaan Babylonia (sekarang Iraq), bangsa Sumeria telah mengembangkan sistem tulis-menulis sekitar tahun 3000 SM sehingga mereka telah memasuki periode sejarah. Bangsa Babylonia melakukan observasi terhadap planet-planet dan bintang-bintang yang mendasari ilmu astronomi dan astrologi saat ini. Kedudukan dan gerakan bintang-bintang diduga mempengaruhi kejadian di bumi. Kepercayaan ini kemudian diadopsi oleh ilmu kedokteran dan kefarmasian berikutnya. Bangsa Sumeria dan pewarisnya yakni bangsa Babylonia dan Assyria telah meninggalkan ribuan tablet lempung dalam puing-puing peninggalan mereka sebagai salah satu peninggalan peradaban manusia yang paling berharga. Sejarah mereka terkubur rapat-rapat dalam tablet lempung tersebut hingga berabad-abad berikutnya sekelompok sejarahwan berhasil mengungkap “bagian yang hilang” dari catatan-catatan kuno ini.
Dari penelitian terhadap catatan-catatan kuno tersebut disebutkan 3 aspek yang paling berpengaruh dalam ilmu pengobatan Babylonia-Assyria yakni : ketuhanan (divination), pengusiran roh jahat/setan (excorcism) dan penggunaan obat-obatan. Tiga aspek tersebut merupakan satu-kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Penyakit adalah kutukan atau hukuman Tuhan, sedangkan pengobatan adalah pembersihan/pensucian dari kedua hal tersebut. Konsep tersebut dikenal sebagai katarsis (catharsis). Konsep ini menjelaskan makna asli kata “pharmakon” (Yunani), yang merupakan asal kata pharmacy (farmasi). Konsep pharmakon dijelaskan sebagai berbagai usaha penyembuhan atau pensucian dengan cara mengeluarkan atau membersihkan. Yang menarik, di dalam farmakologi (ilmu tentang obat dan mekanisme kerjanya) dikenal obat katartik atau pencahar, yakni obat yang bekerja meningkatkan motilitas kolon (usus besar) sehingga meningkatkan pengeluaran tinja (feses).
Para pendeta di masa itu berperan sebagai rohaniwan (diviner) dan pengusir setan, yang mendukung peran mereka sebagai penyembuh/dokter. Dalam literatur lain disebutkan bahwa terdapat pemisahan profesi penyembuh di antara bangsa Babylonia, yakni penyembuh empiris dan penyembuh yang spiritualis. Penyembuh spiritualis dikenal sebagai asipu, yang menekankan pada penggunaan mantra/doa-doa bersama dengan batu-batu bertuah/jimat-jimat dalam pengobatan.
Pada salah satu tablet lempung tercatat adanya mantra/doa yang tertulis di awal dan di akhir suatu formula obat. Mantra/doa tersebut diharapkan memberi kekuatan menyembuhkan kepada obat-obatan yang telah dibuat. Fenomena ini mungkin masih sering dijumpai di berbagai pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif bangsa kita. Penyembuh empiris dikenal sebagai asu, yang menggunakan obat/ramuan tertentu dalam bentuk sediaan farmasi yang sekarang masih digunakan seperti : pil, supositoria, enema, bilasan, dan salep. Kedua penyembuh tersebut seringkali bekerjasama dalam menangani penyakit yang berat/sulit disembuhkan. Selain kedua penyembuh tersebut terdapat sekelompok orang yang juga meracik obat dan kosmetik yang disebut pasisu. Akan tetapi peranan dan kedudukan mereka dalam pengobatan belum diketahui secara pasti.
Obat-obatan

 R. Campbell Thompson mendapatkan ratusan tablet lempung dari hasil penggalian perpustakaan raja Assurbanipal dari Assyria. Thompson telah berhasil mengidentifikasi 250 tanaman obat dan 120 obat-obat mineral, juga minuman beralkohol, lemak dan minyak, bagian tubuh hewan, madu, lilin, serta berbagai susu yang digunakan dalam pengobatan. Bahkan juga dikenal penggunaan kotoran (tinja) hewan atau manusia dalam salah satu metode pengobatan bangsa Babylonia-Assyria. Kotoran tersebut diharapkan dapat membuat jijik dan mengusir roh jahat yang merasuki tubuh pasien dengan segera. Tumbuhan obat yang dikenal saat itu misalnya pine turpentine, styrax, galbanum, hellebore, myrrh, asafoetida, calamus, ricinus, mentha, opium, glycyrrhyza, mandragora, cannabis, crocus serta thymus. Sebagian besar tumbuhan tersebut masih digunakan untuk pengobatan hingga saat ini.
Berbagai bentuk sediaan yang ada meliputi anggur obat, mikstura, salep, enema, tapel, plester, losio, infusa, dekok dan fumigan. Pada catatan kefarmasian yang tertua (ditulis oleh bangsa Sumeria ± 4000 tahun yang lalu) terdapat berbagai macam formula obat, dimana komposisinya ditulis tidak kuantitatif sebagai berikut :
“Haluskan biji carpenter, gom resin markasi dan thymi; larutkan dalam bir untuk diminum”.
Hal ini cukup mengherankan mengingat mereka adalah penemu sistem pengukuran dan penimbangan yang memberikan kontribusi berharga kepada peradaban manusia.
Jimat, mantra dan sihir menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Mesopotamia. Seperti yang telah diuraikan, pada salah satu formula obat terdapat tulisan mantra/doa yang memberikan kekuatan menyembuhkan kepada obat yang dibuat. Bahan-bahan tertentu untuk membuat obat tersebut mungkin saja telah memiliki kekuatan menyembuhkan walaupun tanpa intervensi para pendeta melalui mantra atau doa-doa mereka yang sekarang kita kenal sebagai bahan yang aktif secara farmakologi. Namun demikian ada dua hal yang diwariskan kepada kita; yang pertama adalah pengetahuan tentang bahan-bahan tertentu yang memiliki kekuatan “supernatural” (terutama tumbuhan obat) dan yang kedua adalah konsep mempengaruhi fungsi tubuh dengan menggunakan bahan-bahan (obat) tersebut, yang sekarang dikenal sebagai farmakoterapi.
Mitologi dan Seni Pengobatan
 Dewa Ea dan Gula adalah dewa-dewa bangsa Babylonia-Assyria yang paling sering disebut dalam mantra-mantra yang terdapat dalam formula-formula obat. Dewa pengobatan yakni Ninazu, adalah pelindung para penyembuh/pendeta. Sedangkan putranya yakni Ningischzida adalah nabi mereka. Suatu hal yang cukup menarik adalah simbol kedua dewa tersebut adalah tongkat dan ular, yang mengingatkan simbol ilmu kedokteran modern yang diadopsi dari bangsa Yunani ratusan tahun kemudian.
Farmasi Jaman Mesir Kuno

Piramida yang masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini merupakan bukti kekuatan dan kejayaan bangsa Mesir selain pembalseman mayat-mayat (mumi), lukisan dinding dan harta benda di kompleks-kompleks pemakaman. Bangsa Mesir mencatat kejadian-kejadian pada saat itu atau ide-ide mereka (misalnya sistem pengairan dan pertanian) dengan menulisnya di papyrus atau dalam bentuk hyeroglyph mulai tahun 3000 SM, sebelum mereka mengembangkan peradaban dengan teknologi metalurgi (penempaan logam) yang maju. Mereka berdagang dan kadang berperang dengan negeri-negeri sekitarnya di sebelah timur Mediterania dan Afrika.
Seperti halnya di Babylonia, pada catatan peninggalan Mesir menunjukkan hubungan yang dekat antara penyembuhan supranatural dengan penyembuhan empiris. Resep/formula obat biasanya diawali dengan doa atau mantra tertentu. Di dalam formula-formula tersebut disebutkan obat-obat yang lebih rumit, bentuk sediaan yang lebih banyak dan teknik pembuatan yang mendetil. Mungkin yang paling terkenal dari catatan yang ada adalah Ebers Papyrus, suatu kertas bertulisan yang panjangnya 60 kaki dan lebarnya satu kaki dari abad ke-16 SM. Dokumen ini sekarang berada di University of Leipzig, untuk mengingat seorang ahli tentang Mesir, berkebangsaan Jerman, bernama Georg Ebers, yang menemukan dokumen tersebut di kuburan suatu mumi dan menerjemahkannya sebagian, selama setengah dari akhir abad ke-19.
Sebagaian besar isi Papirus Ebers adalah formula-formula obat, yang menguraikan lebih dari 800 formula. Selain itu disebutkan juga sekitar 700 obat-obatan yang berbeda. Obat-obatan tersebut terutama berasal dari tumbuhan walupun tercatat juga obat-obatan yang berasal dari mineral dan hewan. Obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sampai sekarang masih dipakai, antara lain seperti akasia, biji jarak, adas, disebut bersama-sama dengan yang berasal dari mineral, seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur. Kotoran hewan juga digunakan dalam pengobatan seperti halnya di Babylonia. Dalam literatur lain disebutkan bahwa psyllium disebutkan dalam Papirus Ebers dan dikenal sebagai laksatif dan antidiare sekitar tahun 1500 SM. Saat ini psyllium lebih dikenal dengan nama dagang Metamucil yang sering dijumpai di apotek.
Bahan pembawa sediaan (vehiculum) yang dipakai adalah bir, anggur, susu dan madu. Madu dan lilin juga sering digunakan sebagai bahan pengikat (binders) dalam formula-formula tersebut. Mortir, penggiling tangan, ayakan dan timbangan biasa digunakan oleh orang Mesir dalam membuat supositoria, obat kumur, pil, obat hisap, troikisi, lotio, salep mata, plester dan enema; seperti halnya dalam peracikan obat-obatan (teknologi farmasi) saat ini.
Berbeda dengan formula-formula bangsa Babylonia yang ditulis secara kualitatif saja, formula-formula Mesir kuno ditulis secara kuantitatif. Dikenal satuan ro (1 ro = ± 15 ml). Selain itu juga ditulis lama pengobatan (terapi) empat hari yang merupakan lama pengobatan yang umum di Mesir saat itu, yang mungkin lebih menekankan aspek “sihir”nya dibanding hasil observasi klinis. Di bawah ini adalah salah satu contoh formula tersebut :
Formula untuk membersihkan purulensi :Hyoscyamus 20 roDates 4 roWine 5 roAss’s milk 20 roDi rebus, dipekatkan dan diminum selama empat hari
Salinan formula-formula obat disebarluaskan dari satu penyembuh ke penyembuh lainnya, juga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kadangkala sebagian obat diambil dari formula aslinya dan dikombinasikan begitu saja dengan obat-obat lain dari formula yang berbeda. Kemungkinan besar hal ini merupakan awal munculnya pengobatan yang disebut dengan “polifarmasi” (poli = banyak, farmasi = obat) yang kelak diketahui sebagai salah satu metode pengobatan yang tidak rasional.
Mitologi Mesir
 Praktek kefarmasian telah dikenal dalam mitologi Mesir. Seperti halnya di Babylonia, bangsa Mesir juga mengenal dewa-dewa yang berpengaruh dalam pengobatan seperti Thoth, Osiris, Isis, Horus dan Imhotep. Salah satu simbol yang menghubungkan praktek kefarmasian saat ini dengan mitologi kuno adalah simbol Rx, yang dijumpai dalam penulisan resep di seluruh dunia. Sebagian besar pendapat menyatakan bahwa simbol tersebut berasal dari simbol mata Horus, dewa elang bangsa Mesir. Horus selalu mengawasi setiap proses pembuatan obat, sebagai simbol bahwa profesi farmasis selalu mendapat pengawasan dari Tuhan sehingga setiap pelaku profesi ini harus selalu bekerja dengan baik, cermat dan jujur karena Tuhan selalu melihat dan mengawasi mereka.
Horus ditugaskan oleh Isis, ibunya sebagai penjaga balai pengobatan (house of medicine) para dewa. Sedangkan tugas menjaga bejana pembalseman diberikan kepada dewa lain, yakni anepu (bangsa Yunani menyebutnya anubis) yang mungkin dianggap sebagai farmasis para dewa selain sebagai dewa kematian.
Farmasi Jaman Yunani Kuno

Pada milenium berikutnya, akar dari profesi kesehatan di dunia Barat muncul dan berkembang dari peradaban bangsa Yunani di kepulauan dan laut Aegea. Bangsa Yunani mendapatkan berbagai stimuli dan pengaruh dari luar yakni dari Mesopotamia dan Mesir, walaupun jika dibandingkan terdapat perbedaan yang sangat besar antara obat dan bentuk pengobatan yang digunakan.
Mitologi Yunani 
Dalam mitologi Yunani yang dikenal sebagai dewa pengobatan awalnya adalah Apollo, yang kemudian digantikan oleh Asklepios (Aesculapius), setelah Apollo dibunuh oleh Zeus, raja para dewa. Apollo mendapatkan pengetahuan tentang obat-obatan dari Chiron, bangsa Centaur (manusia dengan dua tangan dan berbadan kuda, lambang bintang Sagitarius). Dalam melakukan tugasnya, Asklepios dibantu oleh dua orang putrinya yakni Hygea dan Panacea. Pada masa itu didirikan balai pengobatan atau Sanctuary untuk memuja Asklepios dan kedua putrinya. Mereka yang telah lama mengalami penderitaan akibat penyakit pergi ke kuil dewa Asklepios, kemudian tidur dengan harapan akan dikunjungi oleh dewa atau putrinya Hygeia yang membawa ular dan semangkuk obat dalam mimpinya. Ular dan mangkok tersebut kemudian menjadi simbol farmasi, bahkan telah diadopsi menjadi simbol ilmu kesehatan. Tongkat Asklepios diadopsi menjadi simbol kedokteran di seluruh dunia. Selanjutnya, dikenal tumbuhan Panacea yang dianggap memiliki berbagai khasiat atau dapat menyembuhkan segala macam penyakit (obat dewa).
Filsafat Yunani dan Pengaruhnya dalam Konsep Kesehatan 
Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama kali menguraikan secara sistematis fenomena di alam dan kedudukan manusia di dalamnya, yang sekarang dikenal sebagai filsafat. Istilah “philosopher” berasal dari bahasa Yunani philos (teman) dan sophia ( kebijaksanaan) yang berarti kebijaksanaan telah terdapat di dalam setiap orang yang berusaha mencarinya dan kebijaksanaan akan menjadi temannya. Sebagian besar para filsuf berusaha menjelaskan secara rasional tentang alam dan fenomena yang terjadi di dalamnya termasuk kaitannya dengan seni pengobatan. Masalah yang sering dihadapi oleh para filsuf tersebut adalah : penjelasan rasional apakah yang bisa didapatkan dari asal-usul dunia dimana manusia hidup di dalamnya dan asal-usul penyakit yang diderita oleh manusia. Yang paling menarik adalah ide tentang sesuatu yang esensial dan fundamental di mana segala sesuatu berasal daripadanya. Berikut ini disenaraikan beberapa filsuf Yunani yang ide dan pandangannya mempengaruhi konsep kesehatan dan penyakit.
Empedocles (504 SM)
 Empedocles mengemukakan ide bahwa ada 4 unsur yang menjadi akar dari segala sesuatu termasuk tubuh hewan dan manusia yakni : air, udara, api dan tanah. Teori ini disebut sebagai teori 4 elemen.
Menurut Empedocles dan para pengikutnya sehat merupakan keseimbangan dari keempat elemen tersebut, sedangkan sakit disebabkan karena ketidakseimbangan keempat elemen tersebut.
Phytagoras (580-489 SM) 
Phytagoras mengemukakan ide bahwa hubungan antara nada dengan lamanya suatu akor (chord) bervibrasi dapat dinyatakan dalam angka-angka tertentu. Para pengikut sekte Phytagorean (pengikut Phytagoras) menghubungkan ide Phytagoras ini dengan angka mistis 7 bangsa Babylonia-Assyria. Angka 7 (tangga nada do sampai si) dianggap penting karena menunjukkan adanya hubungan antara 7 planet sebagai simbol 7 dewa dengan 7 logam yang dikenal saat itu. Diasumsikan bahwa dewa-dewa mempengaruhi kejadian di bumi termasuk sehat, sakit dan lain sebagainya melalui planet-planet. Secara bertahap, pengaruh tersebut lebih mengacu kepada planet-planet itu sendiri, dimana posisi planet-planet tersebut berhubungan dengan pengaruhnya di bumi. Inilah awal berkembangnya ilmu astronomi dan astrologi. Dalam kefarmasian bangsa Mesopotamia awal, astrologi berpengaruh kepada kapan suatu tumbuhan (sebagai bahan obat) harus dipanen, dan bahkan kapan suatu obat harus diracik.
Hippocrates (460-370 SM)
Hippocrates adalah seorang dokter Yunani yang dihargai karena memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Dia menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika pengetahuan kedokteran serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang tinggi. Pemikirannya tentang etika dan ilmu kedokteran memenuhi tulisan-tulisan ilmu kedokteran, baik yang ditulisnya sendiri maupun penerusnya. Konsep dari pandangannya disusun dalam bentuk sumpah Hippocrates, yang merupakan tata cara dan perilaku untuk profesi kedokteran. Hasil pekerjaannya termasuk uraian dari ratusan obat-obatan. Sebagai pelopor dalam ilmu kedokteran dan ajarannya yang memberikan inspirasi serta falsafahnya yang sudah maju dan merupakan bagian dari ilmu kedokteran modern, Hippocrates diberi penghargaan yang tinggi dan disebut sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”.
Di dalam korpus (corpus) atau kumpulan naskah Hippocrates terdapat konsep keseimbangan 4 cairan tubuh (humor) yang menggantikan konsep 4 elemen Empedocles sebagai faktor penyebab keadaan sehat atau sakit. Di dalam konsep ini disebutkan bahwa 4 elemen dalam alam seperti : tanah, udara, air dan api pararel dengan 4 cairan tubuh yang paling berpengaruh yakni : empedu hitam (black bile), darah (blood), cairan empedu (yellow bile) dan dahak (phlegm). Keseimbangan dan distribusi keempat cairan tubuh tersebut sangat penting bagi makhluk hidup.
Pengobatan yang utama menurut kaum Hippocratean (pengikut Hippocrates) adalah digunakannya bahan-bahan yang memiliki efek purgatif (pencahar kuat), sudorifik (meningkatkan pengeluaran keringat), emetik (memuntahkan) dan enema (cairan urus-urus, umumnya disemprotkan ke dalam anus). Pada intinya bahan-bahan tersebut digunakan untuk mengobati penyakit yang dipercaya pada saat itu, disebabkan oleh kelebihan cairan tubuh. Proses penyembuhan tersebut dikenal sebagai pembersihan, pemurnian atau penyucian tubuh (body catharsis). Konsep ini merubah makna kata pharmakon sebelumnya, yang mengacu kepada jimat atau guna-guna (baik menyembuhkan atau meracuni) menjadi bahan-bahan pembersih atau penyuci tubuh (purifying remedy).
Farmasi Abad Pertengahan

Pada permulaan era agama Kristen terdapat beberapa nama ilmuwan Yunani dan Romawi yang memberikan berpengaruh terhadap perkembangan ilmu kedokteran. Berikut ini disenaraikan beberapa nama ilmuwan yang cukup dikenal tersebut.
Theophrastus (370-285 SM) 
Penelitian besar-besaran terhadap tumbuh-tumbuhan (terutama untuk pengobatan) di dunia Barat pertama kali dilakukan oleh Theophrastus (± 370-285 sebelum Masehi), salah seorang murid Aristoteles. Dia mengumpulkan berbagai informasi dari para sarjana, bidan, pencari akar-akaran dan dokter keliling. Pengetahuannya baru bisa disamai 300 tahun kemudian oleh Dioscorides .
Dioscorides (Th 65 M) 
Dioscorides adalah dokter Yunani yang juga sebagai ahli botani, merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Hasil karyanya de Materia Medica Libri Quinque, dianggap sebagai awal dari pengembangan botani farmasi dan dalam penyelidikan bahan obat yang diperoleh secara alami. Ilmu dalam bidang ini dikenal sebagai farmakognosi (pharmakon = obat, dan gnosis = pengetahuan). Banyak sekali obat-obatan yang ditemukannya seperti aspidium, opium, hyoscyamus dan kina masih digunakan sebagai obat sampai sekarang. Uraiannya tentang cara pengenalan dan pengumpulan hasil obat alami, cara penyimpanan yang benar dan cara mengenal pemalsuan atau pengotoran merupakan standar pada masa itu serta menjadi kebutuhan untuk pekerjaan selanjutnya dan sebagai petunjuk untuk peneliti berikutnya. De Materia Medica merupakan ensiklopedi obat standar selama ratusan tahun berikutnya .
Pliny

Pliny adalah seorang jenderal, duta dan diplomat Romawi yang memiliki hobi mengumpulkan berbagai pengetahuan ilmiah selama hidupnya. Pliny merupakan ilmuwan seangkatan dengan Dioscorides yang mempunyai minat dan sumber yang sama. Pliny menulis ensiklopedi yang diterjemahkan sebagai Natural History yang sebagian isinya menguraikan tentang obat.
Largus 
Scribonius Largus adalah dokter Romawi yang menulis buku Compositiones sekitar tahun 43 M yang merupakan dispensatorium yang pertama. Di dalam naskah tersebut diuraikan berbagai simplisia (simplicia) dan campuran berbagai simplisia/obat (composita).
Galen (131-201 M)
Melalui tulisan dan ajaran Galen, seorang dokter Yunani yang berpraktek di Roma pada abad ke-2 Masehi, sistem pengobatan berdasarkan cairan tubuh mencapai kemajuan selama 1500 tahun kemudian. Galen menguraikan secara panjang lebar suatu sistem yang mengharuskan mempertahankan keseimbangan cairan di suatu individu yang sakit dengan menggunakan obat-obatan yang memiliki sifat berlawanan. Sebagai contoh, untuk mengobati radang atau inflamasi (in = di dalam dan flame = api, panas) eksternal digunakan mentimun yang bersifat dingin.
Galen telah memberikan pedoman yang bersifat rasional dan sistematis dalam memilih obat (walaupun pada saat ini dianggap salah). Menurut Galen, masing-masing keempat cairan tubuh memiliki sifat tertentu, yakni : darah bersifat lembab dan hangat, dahak (yang dianggap berasal dari otak) bersifat lembab dan dingin, empedu (yang dianggap berasal dari hati) bersifat hangat dan kering, serta empedu hitam (yang dianggap berasal dari limpa dan lambung) bersifat dingin dan kering. Selain itu, keempat cairan tubuh tersebut mempengaruhi sistem metabolisme dan temperamen seseorang, seperti melankolis atau sanguinis. Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar. Dengan mengaitkan antara penyakit yang diobservasi dengan ketidakseimbangan cairan tubuh tertentu, obat-obatan dapat diklasifikasikan berdasarkan efek berlawanan yang ditimbulkan terhadap suatu penyakit. Sebagai contoh, jika dianggap bagian tubuh yang sakit bersifat lebih hangat 10 satuan dan lebih kering 7 satuan dari normal, maka obat yang diberikan di permukaan tubuh harus bersifat lebih dingin 10 satuan dan lebih lembab 7 satuan dari normal. Jika bagian yang sakit letaknya lebih dalam, dibutuhkan penyesuaian dosis agar obat tidak kehilangan kekuatannya sebelum mencapai target pengobatan.
Selain itu, Galen telah mengenalkan teknik “perdarahan”, yakni mengurangi volume darah yang dianggap banyak mengandung penyakit. Teknik ini diadopsi oleh orang-orang Islam pada jaman berikutnya yang dikenal sebagai bekam atau pengobatan Nabi (prophetic medicine). Teknik ini masih dipakai dalam sistem pengobatan Unani (Unani Arabic Medicine) sampai saat ini. Galen juga menyarankan penggunaan polifarmasi (banyak obat, sekarang dikenal sebagai “Shotgun Prescription”) dengan argumen tubuh pasien akan mengeluarkan berbagai obat yang kompleks tersebut untuk menjaga keseimbangkan cairan tubuh. Saat ini polifarmasi dikenal sebagai pengobatan yang tidak rasional. Meski demikian, Galen telah menciptakan suatu sistem yang sempurna mengenai fisiologi, patologi dan pengobatan serta merumuskan doktrin yang diikuti selama 1500 tahun. Dia adalah pengarang yang memiliki karya paling banyak di jamannya maupun jaman lain dan telah mendapat penghargaan untuk 500 buku tentang kedokteran serta 250 buku lainnya tentang filsafat, hukum maupun tata bahasa. Karya tulisnya dalam ilmu kedokteran termasuk uraian berbagai obat-obatan yang berasal dari alam dengan formula dan cara pembuatannya. Dialah orang pertama yang memperkenalkan teknik mencampur atau melebur masing-masing bahan. Teknik ini kemudian dikenal sebagai farmasi Galenik.
Sampai dengan awal abad VI era Kristen, belum terdapat kemajuan ilmu pengetahuan yang berarti bagi peradaban manusia hingga pada abad XII dan XIII beberapa ilmuwan Islam memberikan sumbangsih yang besar terhadap perkembangan ilmu kedokteran dan kefarmasian sampai dengan era berikutnya. Ilmuwan dan filsuf Islam (Arab) tidak hanya mengadopsi ilmu pengobatan dan ilmu pengetahuan Yunani tetapi juga melengkapi, menyempurnakan dan bahkan mengoreksi naskah-naskah ilmuwan Yunani sebelumnya. Pada masa kejayaan Islam terdapat beberapa nama yang memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu kefarmasian. Berikut ini akan diuraikan beberapa ilmuwan Islam yang karya-karyanya sangat mempengaruhi perkembangan ilmu kefarmasian berikutnya.
Al-Biruni (Abad XI)

Al-Biruni telah menyusun Materia Medika yang mendeskripsikan lebih dari 1000 macam simplisia. Selain melengkapi dan memperbaiki naskah Materia Medika Dioscorides, Al-Biruni telah menambah dan menguraikan berbagai jenis simplisia yang berasal dari Timur. Pada saat itu ilmu farmasi merupakan cabang ilmu kedokteran dengan keahlian khusus, yakni pembuatan dan penyiapan obat-obatan (simplisia).Ibnu Sina (Latin : Avicenna th 1037 M)
Ibnu Sina telah menyusun buku yang berjudul Qonun fi Al-Tibh yang dikenal di dunia Barat sebagai Canon Medicine. Buku tersebut menguraikan 760 jenis obat secara komprehensif. Salah satu jenis obat yang diuraikan adalah obat jantung, yang saat itu belum banyak dibahas ilmuwan lain. Ibnu Sina merupakan Bapak Kedokteran Islam yang dihormati baik di dunia Timur dan Barat, seperti halnya ilmuwan Islam lainnya yang memberikan pengaruh ilmu kedokteran selama beberapa abad lamanya.Praktek KefarmasianPada jaman berikutnya Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan pada umumnya dan menjadi pusat ilmu kedokteran dan kefarmasian pada khususnya yang terletak di kota Baghdad, Iraq. Pada saat itu Baghdad merupakan kota metropolis yang menjadi pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan. Toko-toko obat, rempah-rempah dan parfum banyak bermunculan di jantung kota, demikian juga praktek-praktek dengan spesialisasi tertentu juga banyak bermunculan seperti halnya rhizotomii (pengumpul dan ahli rimpang atau jahe-jahean), seplasiarii (ahli parfum atau wangi-wangian) dan unguentarii (ahli salep) pada jaman Yunani kuno. Pada saat itu dikenal istilah Al-Attar, yakni orang yang ahli dalam rempah-rempah dan wangi-wangian. Di antara berbagai praktisi tersebut dikenal praktisi pengobatan yang terdidik yang disebut Sayadilah. Sayadilah mendapatkan ijin praktek khusus obat-obatan dari Muhtasib (penguasa setempat). Mereka memiliki toko untuk menjual simplisia obat (Apotek), kebun Materia Medika sebagai bahan baku simplisia obat serta laboratorium untuk meracik sediaan obat seperti halnya pil, plester atau sediaan galenika. Pada saat itu ilmu kefarmasian merupakan seni mengetahui Materia Medika dalam berbagai jenis dan bentuk. Sayadilah merupakan cikal bakal profesi farmasis (Apoteker) saat ini.

BAHASA INDONESIA

Pengertian, Fungsi, Perkembangan dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Poin-poin MK Bahasa Indonesia :
  • Memahami pengertian Bahasa Indonesia
  • Fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi negara kita. Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia mempunyai beberapa aturan yang harus ditaati agar kita bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Tetapi sebelum membahas mengenai bahasa indonesia, saya ingin memberi penjelasan sedikit mengenai makna sebenarnya dari kata "bahasa" itu sendiri.


A. PENGERTIAN

Pengertian bahasa telah banyak didefinisikan oleh para ahli menurut pandangan mereka masing-masing. Bill Adams menyebutkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, Wittgenstein mengartikan bahwa bahasa adalah bentuk pemikiran yang dapat dipahami, sedangkan Saussure mendifinisikan kalau bahasa adalah objek dari semiologi. Sedangkan pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia.
Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Oleh karena itu, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata tersebut sesuai dengan aturan tata bahasa yang ada, agar makna yang terkandung di setiap kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.

B. FUNGSI BAHASA


  • Bahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa sudah digunakan sejak zaman nenek moyang kita, untuk berinteraksi dengan orang lain guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran seseorang. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan alam sekitarnya, terutama dengan manusia lainnya. Melalui bahasa pulalah manusia dapat bekerja sama dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan.


  • Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Bahasa merupakan wujud dari ekspresi diri, karena melalui bahasalah manusia dapat menyatakan secara terbuka, segala sesuatu yang tersirat di dalam pikirannya kepada orang lain dengan gayanya masing-masing. Ada banyak hal yang menyebabkan manusia mengekspresikan dirinya melalui bahasa , diantaranya untuk membebaskan diri dari tekanan emosi, untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan, untuk menarik perhatian orang lain dan lain sebagainya.


  • Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai dengan kondisi daerah/Negara setempat. Misalnya apabila kita berada di Korea, kita tidak mungkin menggunakan bahasa Sunda untuk berinteraksi dengan penduduk sekitar, karena penduduk korea tidak mungkin mengerti dengan bahasa yang kita gunakan. Oleh karena itu kita harus menyesuaikan bahasa dimana kita berada.

  • Sebagai alat control sosial 
Bahasa mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Apabila seseorang berbahasa dengan menggunakan bahasa yang kasar itu merupakan cerminan diri orang tersebut. Oleh karena itu kontrol sosial melalui bahasa sebaiknya ditanamkan pada diri seseorang sejak dini agar seseorang dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat.


C. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Indonesia adalah suatu Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang terbentang luas dari sabang sampai marauke. Oleh karena itu Indonesia memiliki beragam bahasa yang berbeda dari tiap-tiap daerah. Namun bahasa resmi yang digunakan di Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh warga Negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga. Awal mula bahasa Indonesia adalah dari bahasa melayu. Namun semenjak Sumpah Pemuda yang di canangkan pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa melayu tidak lagi digunakan dan diganti dengan Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia dari zaman dahulu :


  1. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
  2. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
  3. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
  4. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
  5. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
  6. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
  7. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
  9. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
  10. Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
  11. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
  12. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
  13. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
  14. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
  15. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
  16. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.




D. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Kedudukan bahasa Indonesia diperoleh berdasarkan pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928 yang salah satu barisnya berbunyi , “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” maka bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional,dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36, Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa Negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara.



1. Bahasa Nasional

Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : 

  • Lambang kebanggaan Nasional.
Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia.


  • Lambang Identitas Nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia.


  • Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama melalui bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.


  • Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, budaya. Arus informasi mempercepat hubungan antarbudaya dan antardaerah karena dengan informasi yang akurat dapat mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang sehingga pembangunan pun akan cepat terlaksana.


2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)


Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :
  • Bahasa resmi kenegaraan.
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan.


  • Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia.


  • Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.


  • Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Keragaman kebudayaan Indonesia berasal dari keanekaragaman suku,bahasa dan budaya yang ada di Negara Indonesia. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern, agar jangkauan pemakaiannya lebih luas biasanya melalui internet, buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain guna meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia.

 
Sumber :


BIOLOGI SEL ( Sel)

 SEL

Point-point pelajaran tentang sel :
  • Ketika Sel hidup maka terjadilah proses fisika  dan kimia (fisiologi).
  • Transportasi nutrien perjalanan masuk nya keluar nya nutrisi makanan memiliki kecepatan 1 Mm
  • Mikrobiologi mempelajari sel prokariotik dan virus
  • Biologi sel mempelajari bentuk-bentuk sel prokariotik.

Teori sel

Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, namun hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu.Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Mathias Jakob Scheileiden  menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel.Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus.Pada tahun 1839, Theodor Schawann, yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.
Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remark dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel
- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
 

ORGANEL-ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA

Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel, Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. 
Anatomi Dan Fisiologi Sel
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).

1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:
Protein - Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain.
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan
Organel Sel tersebut antara lain :

a. Retikulum Endoplasma (RE.)

Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Organel ini berupa sistem membran yang berlipat-lipat, menghubungkan antara membran sel dengan membran inti, dan berperan dalam proses transpor zat intra sel.

b. Ribosom (Ergastoplasma)

Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma maupun melekat pada RE.
c. Miitokondria (The Power House)
Mitokondria adalah organel yang berfungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel, karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House". Organel yang hanya dimiliki oleh sel aerob ini memiliki dua lapis membran. Membran bagian dalam berlipat-lipat dan disebut krista, berfungsi memperluas permukaan sehingga proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung lebih efektif. Bagian yang terletak diantara membran krista berisi cairan yang disebut matriks banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom.
d. Lisosom
       
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang berfungsi dalam peristiwa pencernaan intra sel. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya lisosom memiliki peran dalam peristiwa: 
  • pencernaan intrasel      :   mencerna materi yang diambil secara fagositosis
  • eksositosis                   :   pembebasan sekrit keluar sel
  • autofagi                       :   penghancuran organel sel yang sudah rusak
  • autolisis                       :   penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari dalam lisosom ke dalam sel.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)

Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi lendir, glikoprotein, karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam hal sekresi, maka badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.
f. Sentrosom (Sentriol)

Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole berbentuk seperti tabung dan disusun oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet,  terletak di dekat salah satu kutub inti sel. Sentriole ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang spindel inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan.
g. Plastida
Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut kloroplas, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang berisi pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik. Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang dikandungnya: amiloplas berisi amilum, elaioplas (lipoplas) berisi lemak, dan proteoplas berisi protein.
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
1.      Lekoplas (Plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
  •   Amiloplas (untak menyimpan amilum)
  • Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak)
  • Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2.  Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan  klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3.        
      Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
  • Karotin (kuning)
  • Fikodanin (biru)
  • Fikosantin (kuning)
  • Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)

Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas

Vakuola berisi :
  • garam-garam organik
  •  glikosida
  •  tanin (zat penyamak)
  •  minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)
  •  alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
  •  enzim
  • butir-butir pati  
Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Pada tumbuhan vakuola berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi sehingga berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat penyimpanan zat makanan. Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.

i. Mikrotubulus

Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel". Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan. Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
Mikrotubulus berbentuk seperti benang silindris, disusun oleh protein yang disebut tubulin. Sifat mikrotubulus kaku sehingga diperkirakan berfungsi sebagai ‘kerangka’ sel karena berfungsi melindungi dan memberi bentuk sel. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan sentriol, silia, maupun flagela.
j. Mikrofilamen
Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi diameternya lebih kecil. Bahan yang membentuk mikrofilamen adalah aktin dan miosin seperti yang terdapat pada otot. Dari hasil penelitian diketahui ternyata mikrofilamen berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis. Gerakan Amuba merupakan contoh peran dari mikrofilamen.
k. Peroksisom (Badan Mikro)

Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). Peroksisom merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase, berfungsi menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen. Organel ini banyak ditemui pada sel hati. Glioksisom adalah badan mikro pada tumbuhan, berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
  •   Selapue Inti (Karioteka)
  •  Nukleoplasma (Kariolimfa)
  •  Kromatin / Kromosom
§  Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
  •  Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri, ganggang biru. 
  •   Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel. Pada sel eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori, sedangkan pada sel prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN).
DAFTAR PUSTAKA
http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/
http://y0645.wordpress.com/2009/07/23/organel-organel-sel/